Pendidikan dan Pengajaran
Berdasarkan UUPT 12/2012 dalam Pasal 20, ayat (1) Program doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Pasal (2) Program doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan dan memantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui Penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban manusia. Beban belajar mahasiswa doktor paling sedikit adalah 42 SKS dengan masa studi paling lama tujuh tahun akademik.
Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di mana ada tiga aspek dalam kemampuan akhir yang diharapkan, yaitu Kognitif (Competence), Sikap (Conscience) dan Kepedulian (Compassion), yang diwujudkan dalam siklus-siklus kegiatan pembelajaran yang meliputi tahap-tahap: Konteks, Pengalaman, Refleksi, Aksi dan Evaluasi. Karakteristik proses pembelajaran yang diharapkan terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif dan 30 pembelajaran berbasis proyek atau metode pembelaran lainnya yeng berpusat pada mahasiswa, berbasis masalah atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelaharan lulusan. Pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok bertujuan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh peserta didik yang dibagi menjadi beberapa kelompok yang diinginkan, simulasi atau pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya, studi kasus atau metode pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh, pembelajaran kolaboratif atau kerja sama dengan pihak lain, pembelajaran kooperatif atau pempelajaran yang saling membantu, pembelajaran berbasis proyek yaitu pembelajaran metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.